Cara Tepat Mendapatkan Motor Bekas Berkualitas

TegeanBlog.Com - Membeli motor bekas yang berkualitas tidak semudah yang dibayangkan. Umumnya, calon pembeli kerap kepincut dengan tampilan dan harga murah motor yang diincarnya.
Jadi, setelah harga dirasa cocok, surat-surat lengkap, nomor mesin dan rangka sama mereka langsung membayarnya. “Tetapi, setelah sebulan atau dua bulan mereka mengeluh mesin motor rusak, tidak stabil dikendarai, dan sebagainya,” ujar kang ASTO, analis divisi motor bekas dealer ASTO MOTOR saat ditemui di kawasan kedung menjangan,purbalingga, Minggu (25/9).

Menurut kang ASTO, selain surat kelengkapan ada beberapa bagian dari sepeda motor yang wajib diperiksa. Apa saja bagian tersebut? Berikut penjelasan kang ASTO.

1. Pastikan sasis tidak bengkok
Untuk memastikan kondisi sasis cukup mudah, Anda tak perlu membongkar bodi motor. Caranya, parkir sepeda motor dengan menggunakan standar tengah di lintasan yang rata.

Setelah itu amati dari belakang dan depan dari jarak empat hingga lima meter. Pastikan antara roda depan dan belakang masih lurus. Setelah terlihat lurus di antara keduanya, cobalah untuk mengendarainya dengan cara zig-zag. “Bila masih stabil dan Anda mudah mengendalikannya, berarti sasis masih bagus,” kata kang ASTO.

Pemeriksaan sasis itu sangat penting untuk memastikan sepeda motor sebelumnya tidak mengalami kecelakaan atau terjatuh.

2. Cek kondisi mesin melalui oli
Cara ini jarang sekali dilakukan oleh calon pembeli. Seringkali mereka hanya terbuai dengan suara mesin yang halus. Padahal, suara seperti itu belum menjadi jaminan bahwa mesin kendaraan roda dua itu benar-benar bagus. “Oleh karena itu, periksa volume oli,” Agus menyarankan.

Pastikan tingkat ketinggian oli tidak melebihi batas maksimal garis indikator yang tertera pada stick. Sebab, beberapa oknum pedagang kerap menyiasati mesin sepeda motor yang rusak dengan mengisi oli mesin melebihi standar.
“Alhasil, suara mesin motor terdengar halus. Calon pembeli pun percaya mesin masih bagus,” ujar Agus.

3. Cobalah mengendarainya
Setelah memastikan volume oli, cobalah untuk mengendarainya. Lakukan dalam jarak yang cukup jauh, 300–500 meter dengan melintasi berbagai lintasan. Cobalah untuk mencermati apakah pergantian posisi gigi berlangsung dengan mudah dan halus.

Langkah terakhir adalah memastikan tidak ada kebocoran oli atau cairan apa pun dari mesin. Pengamatan ini harus dilakukan setelah motor dikendarai. Sebab, setelah mesin panas oli akan encer.

Pada saat itulah, akan terlihat ada tidaknya kebocoran di mesin. Ada beberapa penyebab mesin bocor. “Karena bekas benturan benda keras atau karet sil antar sambungan sudah rusak. Tetapi, sebaiknya menghindari motor yang mengalami hal seperti itu,” kang ASTO mewanti-wanti.


4. Amati speedometer
Satu hal yang perlu diingat, jangan mudah percaya jika penjual mengatakan motor yang mereka jajakan jarang digunakan. Mereka umumnya memperkuat ucapannya dengan menunjuk angka di speedometer yang masih sedikit.

Cara untuk mengetahui seberapa jauh motor telah digunakan, amatilah speedometer. Pastikan tidak ada bekas pembongkaran bagian tersebut.

Sebab, motor yang kerap digunakan menempuh perjalanan jauh berarti banyak komponen yang telah aus. Berarti Anda harus siap-siap mengeluarkan biaya yang tidak kecil untuk menggantinya. Bahkan, ada kemungkinan motor rawan rusak.


5. Pastikan bodi dan perangkat pendukung masih asli
Langkah terakhir dari rangkaian pengecekan adalah mengamati keaslian bodi dan beberapa perangkat pendukung. Cermati apakah kondisi cat masih asli, bodi tidak ada goresan dengan diameter besar.

Pastikan juga spion, batok cockpit, lampu sen, jok, tutup rantai atau tutup transmisi CVT (untuk motor matic), dan lainnya masih asli. Pengamatan itu diperlukan untuk memastikan motor tidak pernah mengalami kecelakaan atau terjatuh. “Selain itu, untuk memastikan taksiran harga, ingat komponen asli pasti lebih mahal ketimbang komponen imitasi,” kata kang ASTO.