Lampu HID vs Lampu LED, Lebih Terang Mana?

Buat yang menganggap lampu HID dan LED sama, monggo dibaca baik-baik. Kita bahas dulu perbedaan antara lampu HID dengan LED.

Menurut Heru Purwanto, juragan lampu LED & HID 9Power, perbedaan mendasar dari keduanya adalah, jumlah arus listrik yang diserap dan tingkat cahayanya. “Kalau HID, jelas lebih terang. Tapi, dia lebih banyak memakan arus listrik ketimbang LED. Rangkaian dari HID juga berbeda ketimbang LED,” bilang Heru yang akrab disapa Cungkring ini.

HID rata-rata menyerap listrik sebesar 35 watt. Sementara LED hanya sekitar setengahnya, alias lebih kecil ketimbang HID.

Hal ini yang menyumbang kemampuan lampu HID, memancarkan cahaya yang lebih terang dibanding LED. “Jadi, lampu HID itu lebih terang dari LED karena faktor lebih banyaknya listrik yang digunakan. Namun meski HID lebih silau, sayangnya cahaya yang dipancarkan tidak fokus dan menyebar. Tidak seperti LED yang fokus di satu titik saja,” tambah Andrew, dari MX Modification di kawasan Cengkareng, Jakarta Barat.

Minus lainnya dari HID, adalah masih menggunakan bohlam konvensional yang disambung dengan kabel serta ballast. Sementara LED berbentuk lempengan, sehingga panas yang dihasilkan, jauh lebih besar HID ketimbang LED.

Ini yang banyak bikin kasus reflektor lampu terbakar ketika mengganti lampu standar menggunakan HID. “HID memang lebih terjangkau ketimbang LED, karena masih menggunakan sistem bohlam. Tapi, banyak yang menjual HID tanpa memperdulikan tingkat Kelvin yang tinggi. Ini yang menggangu dan harus diedukasi. Makin tinggi Kelvin-nya, maka cahayanya akan makin pekat jadi biru. Ini bisa menggangu pandangan pengendara lain,” tambah Cungkring, yang dokem (tinggal) di kawasan Cakung, Jakarta Timur.

Sebagai informasi, ada beberapa macam warna cahaya pada HID berdasarkan tingkat Kelvin-nya.
Yaitu 4.300 K berwarna kuning, 5.500 K putih kekuningan, 6.500 K putih, 8.500 K putih-biru, 10.000 K biru agak ungu, 12.700 K ungu dan 15.000 K pink.