Oprek Yamaha Jupiter Z1 & Jupiter Z 2011

Besutan rider kelas pemula, Awhin Sanjaya dari tim Yamaha Trijaya ini, beda jenis. Yang satu masih menggunakan karburator (MP4/Bebek 4-Tak Tune Up 110 cc Pemula), dan satunya lagi sudah injeksi (MP3/Bebek 4-Tak Tune Up 125 cc Pemula). Jurus korek Yamaha Jupiter Z1 & Jupiter Z 2011 Juara Nasional MP3-MP4 sukses bro.
Meski, beda jenis sistem pengabutan bahan bakar, keduanya yaitu Yamaha Jupiter Z1 (MP3) dan Jupiter Z jebolan 2011 (MP4), kampiun di ajang bergengsi. Tepatnya di Grand Final Kejurnas Motorprix 2015 di Sirkuit Puncak Mario, Sidrap Sulawesi Selatan (17/10) lalu.
Hebatnya jurus korek Yamaha Jupiter Z1 & Jupiter Z 2011 Juara Nasional MP3-MP4l bikin Awhin berhasil menyapu bersih podium utama di dua race sekaligus. Makanya di ajang yang dihelat malam hari tersebut, ia pun dinobatkan sebagai juara nasional. Untuk lebih tahu korekan apa aja yang membuat dua motor ini jadi spesial di bawah kilatan cahaya lampu Sidrap, langsung aja simak penjelasannya dari Haris ‘Mletis’ Sakti di bawah.
SILINDER
Piston standar Jupiter Z1 digusur dengan merek SND berdimater 53,4 mm. Sementara untuk turun di kelas MP4, piston bawaan Jupiter Z diganti pakai merek TDR dengan ukuran 52 mm. Keduanya sudah forging dan memiliki dome cukup tinggi. Untuk rasio kompresinya, oleh Mletis dipatok di angka 11,7 : 1 buatan pacuan MP3. Sementara MP4-nya diset 11,8 : 1.
HEAD
Pintu masuk campuran gas dan pembuangan menggunakan klep berdiameter 26/23 mm (in/ex). Klep berbahan titanium special dari Tim Trijaya. Sementara penggerak buka-tutup diset kem berdurasi 272° untuk in dan ex di kelas MP3 dan 282° di kelas MP4.
Rinciannya, klep isap membuka di 32° sebelum TMA dan menutup 60° setelah TMB. Sementara klep buangnya membuka 60o sebelum TMB dan menutup 32o setelah TMA. Dengan lift dipatok di angka 10,2 mm untuk pacuan MP3.
Sedang pada Jupiter Z MP4, rinciannya klep isap membuka 40° sebelum TMA dan menutup 62° setelah TMB. Sementara klep buangnya membuka 62o sebelum TMB dan menutup 40o setelah TMA. Dengan lift dipatok sama di angka 10,2 mm dan LSA-nya 107°.
ECU & THROTTLE BODY
Untuk otak injeksi dan pengapian di pacuan MP3 yang sudah memakai teknologi injeksi, Mletis masih memakai ECU YMA bawaan Z1 hasil riset Jepang punya. Namun saat di Sidrap, setting AFR-nya tidak terbaca jelas. “Soalnya balapan siang-malam jadinya lebih banyak seting dan seketemunya, hehehe..,” terang Mletis.
Untuk throttle body pakai bikinan SND yang punya diameter venturi 24 mm. Sementara injektornya masih pakai riset dari Z1 Jepang juga.

KARBURATOR
Untuk kelas MP4 yang masih karburator, urusan pengabutan bahan bakar dipecayakan pada Mikuni TM Sudco Japan atau kerap dibilang Mikuni kotak venturi 24 mm. Sementara spuyernya diseting di angka 35 untuk pilot jet dan 200 untuk main jet.
RASIO TRANSMISI
Akalin trek Sidrap yang turun-naik dan penuh rolling speed, “Gigi I sangat efektif pakai rasio 12/32. Selanjutnya II : 16/29, III : 18/27 dan IV : 23/28. Final-gearnya 14/40. Baik itu di MP3 maupun MP4. Sengaja rasio transmisi kedua motor dibikin berat karena rider banyak main di gigi II saat keluar masuk tikungan,”

sumber : http ://motorplus_online.com