Ssstt.. SPG Seksi ini Suka yang GEDE

Memiliki motor gede alias moge tentu menjadi impian banyak orang. Dengan tenaga berlimpah dan juga suaranya yang khas, tentu menjadi diferensiasi tersendiri bagi para pencinta moge. Selain itu, populasinya yang tak banyak makin membuat kesan ekslusif kalangan yang memilikinya.

Tak cuma kaum Adam saja yang bermimpi memiliki moge. Kaum hawa juga banyak yang bermimpi ingin memilikinya, salah satunya Devi, seorang Sales Promotion Girl (SPG) cantik yang biasa akrab dengan pameran otomotif. Kata Devi, ia memang sejak lama ingin memiliki sebuah motor besar.

“Enggak tahu kenapa aku lebih suka motor yang gede-gede ya, aku enggak tahu, lihatnya keren saja kalau gede begitu,” kata Devi .

Perempuan cantik berdarah Sunda ini pun mengaku tengah mengumpulkan uang agar bisa memiliki sepeda motor impiannya itu. “Masih, sekarang tetap kumpulin, pengin cepat-cepat beli motornya, sudah ngebet,” ujar dia.

Devi memiliki pengalaman tersendiri dengan sepeda motor. Dia sempat terjatuh dari atas motor sewaktu duduk di bangku SMA dan sempat membuatnya syok. Tetapi itu tak berlangsung lama. Kini ia tetap kukuh ingin memiliki sepeda motor besar untuk menghapus keinginannya yang terpendam sejak lama.

Terkait profesi yang digelutinya, Devi masih terbilang baru terjun di dunia SPG. Meski begitu, ia sudah akrab betul dengan modus-modus pria hidung belang. Tak cuma menggoda atau sekadar meminta nomor telepon seluler, bahkan ajakan “nakal” pun kerap dialaminya.

“Ya namanya jadi SPG begini, wajar digodain. Minta nomor HP masih aku kasih, ke sini-sini kayaknya (ada) mulai nakal begitu, aku jadi sedikit takut,” ujar dia.

Godaan menjurus nakal yang kadang diterimanya tak membuatnya kapok untuk menjadi SPG. Jika galau melanda, ia selalu ingat akan mimpinya memiliki motor gede. Tarif Devi menjadi SPG memang saat ini diakui masih terbilang kecil ketimbang teman-teman lainnya yang sudah punya jam terbang tinggi. Ia sadar, lambat laun pendapatannya akan setara dengan teman-teman lainnya sesama SPG.

“Soalnya aku belum satu bulan juga kan, misalnya disini tarif enam jam itu Rp400 ribu,” katanya.