Cara Memilih Busi yang Baik dan Benar

Memilih busi yang benar, bukan hanya perkara material busi dan angka dingin atau panasnya komponen tersebut untuk kendaraan yang kita gunakan. Namun pastikan juga panjang ulirnya sesuai dengan panjang ulir di lubang busi.

Masalahnya ketika Anda salah dalam memilih panjang ulir busi, maka ini akan membuka peluang penumpukan kerak karbon sisa pembakaran di celah-celah yang terbentuk. Hal ini digambarkan oleh PT NGK Busi Indonesia melalui buku pedoman penggunaan komponen pemantik api di ruang mesin itu.

Dalam buku pedoman pemilihan busi untuk ulir yang tepat, dikatakan cukup vital. Mesin tidak akan beroperasi dengan baik jika panjang ulir busi tidak sesuai dengan yang terdapat di lubang busi. Jika salah menggunakan busi yang panjang ulirnya tak tepat, maka maka piston atau katup (valve) bisa mengenai komponen itu. Akhirnya mesin bisa rusak.

Namun dampak yang paling terasa jika posisinya aman dari tersenggolnya kepala piston dan katup, adalah penumpukan kerak karbon di sisa ulir. Baik sisa ulir yang terdapat di busi yang ulirnya terlalu panjang, atau sisa ulir di blok mesin akibat ulir busi terlalu pendek.

Mengetahui secara persis busi yang tepat untuk kendaraan sebenarnya bukan perkara untuk membuat komponen pengapian di ruang bakar itu jadi lebih awet. Lantaran seawet-awetnya busi, pada akhirnya akan diganti juga. Bahkan saat memilih busi tipe laser (yang memiliki logam mulia ganda) pun, tetap harus diganti.  Terpenting adalah spesifikasi yang digunakan tidak melenceng."

Gambaran ini tentu menjadi alasan kuat mengapa Anda harus menggunakan ukuran busi yang tepat. Selain ukuran angka panas, juga memperhatikan panjang ulir busi dan tipe proyeksi elektroda yang sesuai spesifikasi mesin.