Cepat Emosi Di Bawah Terik Matahari

Belakangan suhu udara saat siang hari tiba menjadi lebih panas dari biasanya. Siang kemarin sekira pukul 13.00 suhu mencapai 36 derajat celcius, padahal normalnya 30 sampai 32 derajat.
Dengan suhu yang panas ini, tentu berpotensi memancing emosi di jalan, apalagi pengendara roda dua.

Instruktur keselamatan berkendara yang juga pendiri Jakarta Defensive Driving Consultant (JDDC) Jusri Pulubuhu mengatakan, umumnya pengendara yang terpancing emosinya karena tingkat konsentrasi yang menurun.

"Di satu sisi, emosional muncul karena mengalami dehidrasi, kemudian membuat kemampuan logika dan persepsi seseorang akan menurun, yang paling mudah terlihat adalah kepatuhan berlalu-lintas menurun," kata Jusri

"Maka yang terjadi adalah peluang melakukan kesalahan semakin tinggi, lalu secara psikis kontrol emosi ikut menurun," tambah pria penyuka moge petualang ini.
Nah biar tidak terpancing emosi, Jusri bilang utamanya harus jaga asupan air mineral agar terhindar dehidrasi. Biar hemat dan mudah, bawa air minum dari rumah.

Kemudian, pakai jaket yang tidak terlalu tebal namun tetap menawarkan proteksi. "Artinya pakaian berkendara yang memiliki tingkat safety minimum, seperti celana atau jaket denim, atau jaket yang punya sirkulasi baik supaya tetap adem," pungkasnya.

Lalu, bagaimana dengan perilaku mengenakan kaos lengan panjang supaya tidak cepat gerah? Untuk hal ini Jusri berpendapat boleh saja digunakan, namun pilihan terbaik tetap pakaian yang memiliki tingkat keamanan dan keselamatan.
Tak lupa gunakan sarung tangan dan penutup leher berupa buff supaya terhindar dari sengatan panas matahari yang bikin kulit gelap.

Terakhir, kata Jusri, kombinasikan perjalanan Anda. Dalam artian tidak melulu harus mengendarai motor, bisa dititip ke tempat tersedia baru gunakan angkutan umum yang lengkap dengan pendingin kabin.

"Atau dengan merencanakan perjalanan, sebisa mungkin hindari ruas jalan yang ramai dan bahkan macet supaya tidak cepat emosi," tuntas Jusri.